Rabu, 25 Februari 2015

Siapa Bilang Kalimantan Aman dari Gempa?

Foto: awakening37.blogspot.comIntinya, bencana alam bisa terjadi di mana pun. Bahkan di Kalimantan, yang selama ini dianggap aman dari gempa, bisa terjadi gempa. Oleh karena itu, BNPB mengingatkan bahwa poin pentingnya bukanlah gempanya, melainkan bangunan yang harus dipersiapkan untuk bisa bertahan apabila terjadi gempa. Sedia payung sebelum hujan, itu peribahasanya. Sebab gempa bisa terjadi dengan sebab yang selama ini umum kita ketahui, seperti akibat pergeseran lempeng, atau tubrukan lempeng, atau gempa tektonik karena aktivitas gunung api. Karena ternyata, ada juga gempa yang disebabkan oleh gempa intraplate, yaitu gempa yang terjadi di dalam lempeng itu sendiri. Jadi, supaya kita tidak terlena dengan rasa aman yang semu, ada baiknya kita simak penjelasan dari BNPB ini, agar kita selalu siaga terhadap bencana yang selalu mungkin terjadi.


Tadi pagi, Rabu, 25 Februari 2015, pukul 08.31 WIB, telah terjadi gempa di Kalimantan. Berdasarkan laporan dari BMKG, gempa berkekuatan 5,7 SR tersebut terjadi pada 413 km Timur Laut Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Pusat gempa berada di laut, pada kedalaman 10 km. Namun demikian, gempa tidak berpotensi tsunami. 

Foto: aktualpost.com
Posko BNPB telah mengonfirmasi dampak gempa ke BPBD Kaltara dan BPBD Kota Tarakan. Gempa tidak dirasakan. Kejadian gempa bumi ini disebabkan aktivitas sesar berarah Barat Daya – Timur Laut antara Pulau Kalimantan dan Filipina. Gempa seperti ini juga pernah terjadi pada 20 Januari 2015. Gempa 5,6 SR pada kedalaman 10 km, berlokasi di 289 km Timur Laut Kota Tarakan.

Selama ini, kita tahunya Kalimantan adalah daerah yang aman dari gempa. Namun mengapa terjadi gempa juga? Bahkan masyarakat Kalimantan pun beberapa kali merasakan gempa. Berdasarkan peta zonasi gempa, wilayah di Kaltim dan Kaltara termasuk dalam peta rawan gempa rendah. Ancaman gempa dari megathrust Sulawesi Utara, atau Sesar Palu Koro, yang dapat berpengaruh gempa di Kalimantan bagian Timur.

Gempa di daratan Kalimantan juga disebabkan gempa intraplate, yaitu gempa yang terjadi di dalam lempeng itu sendiri, yakni di lempeng Eurasia. Gempa ini mekanismenya berbeda dengan gempa interplate, yang dihasilkan dari tubrukan antarlempeng, yang banyak terjadi di Barat Sumatera dan Selatan Jawa. Mekanisme gempa intraplate, pada dasarnya belum banyak diketahui.

Foto: viva.co.idSebagian hasil riset menunjukkan, tiga kemungkinan penyebab gempa intraplate. Yang pertama, adanya akumulasi tekanan lokal dan akibat heterogenitas kerak benua – dalam kasus ini di Paparan Sunda. Kedua, adanya zona lemah yang disebabkan oleh proses-proses tektonik di masa lalu. Ketiga, adanya high heat flow, yang memunculkan akumulasi tekanan ke sekitarnya. Gempa ini pernah terjadi, seperti gempa 5,5 SR Kota di Tarakan, Kaltim pada 12 November 2007, dan gempa 5,8 SR Kota di Pulau Laut, Sebuku, dan Batulicin Kalsel pada 5 Februari 2008.
Intinya, kita harus selalu waspada. Bukan pada gempanya, melainkan pada bangunannya, yang bisa menimbulkan korban jiwa.

Sumber: Sutopo Purwo Nugroho, Kapusdatin Humas BNPB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar